Sabtu, 01 Agustus 2009

Sekolah di Garut Jual Paksa Buku Pelajaran

Jum'at, 31 Juli 2009 | 16:25 WIB

TEMPO Interaktif, Garut - Sejumlah orang tua siswa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengeluhkan penjualan buku yang dilakukan pihak sekolah. Padahal pemerintah telah menganggarkan buku pelajaran dalam bantuan operasional siswa. "Anak saya yang baru kelas tiga harus membeli buku seharga Rp 300 ribu," ujar Tatang, 36 tahun orang tua siswa di sekolah dasar negeri Kiansantang, Garut.

Menurutnya, buku itu langsung diberikan kepada setiap siswa, tanpa melalui persetujuan orang tua terlebih dahulu. Sehingga dengan terpaksa para orang tua harus membayar buku yang dibawa anaknya tersebut. Bila tidak, para orang tua takut anaknya mendapat intimidasi dari gurunya dan dikucilkan di lingkungan sekolah.

Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Garut, Bunyamin Lc, menyatakan pihaknya pun kerap menerima pengaduan masyarakat tentang penjualan paksa buku ditingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Oleh karena itu pihaknya akan segera membentuk tim untuk menelusuri kebenarannya. "Bila benar terjadi, itu melanggar aturan wajar dikdas sembilan tahun. Kami akan memanggil dinas pendidikan untuk mempetanggungjawabkannya," ujarnya di ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Garut, Jumat (31/7) kepada Tempo.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Komar Mariuna, membantah tudingan yang dilayangkan dewan dan orang tua siswa itu. Menurutnya, setiap sekolah telah diberikan inventaris buku pelajaran yang diujikan, diantaranya buku ilmu pengetahuan alam, bahasa dan buku pelajaran matematika. "Saya akan pecat bila ada guru yang menjual buku di sekolah," ujarnya.

Dia menambahkan, guru hanya diperbolehkan untuk menginformasikan kepada siswa buku yang akan digunakan dalam proses belajar mengajarnya. Namun untuk pembeliannya diserahkan sepenuhnya kepada siswa. "Kalau orang tua mau anaknya pintar, pasti akan membeli buku referensi buat anaknya itu. Belinya bebas dimana saja," ujarnya.

http://www.tempointeraktif.com/hg/pendidikan/2009/07/31/brk,20090731-190109,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar